PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP
TINGKAT PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA SOSIOLOGI ANGKATAN 2008 FAKULTAS ILMU
SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
A Pendahuluan
1.
Latar
Belakang
Memasuki era globalisasi dan
modernisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami
perkembangan pesat. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan sangat
ketat. Hal ini harus didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan melalui
jalur pendidikan. Pendidikan merupakan faktor pendukung utama terbentuknya
manusia yang produktif dan kreatif guna terciptanya masyarakat yang sejahtera
dan makmur serta memajukan bangsa dan negara. Dalam arti luasnya, pendidikan
mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap
individu.
Tujuan pendidikan nasional
berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai
berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang hendak
dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena
itu, pemerintah sejak orde baru telah mengadakan perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan
bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga Negara
berhak mendapat pengajaran”.
Keluarga mempunyai pengaruh terhadap
proses perkembangan anak karena keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam
hidup manusia. Dalam keluarga, orang tua memiliki tugas dan kewajiban dalam
memenuhi seluruh kebutuhan pendidikan anak, terutama dalam hal finansial.
Dikatakan bahwa orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi, tidaklah banyak
mengalami kesulitan dalam proses pendidikan anaknya. Sebaliknya, bagi orang tua
yang berstatus sosial
Keadaan demikian dapat kita lihat di
jurusan Sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial Universita Negeri
Makassar, dalam kelas tersebut terdapat mahasiswa-mahasiswi dengan berbagai
latar belakang sosial ekonomi orang tua yang berbeda. Adanya perbedaan status
sosial ekonomi orang tua para mahasiswa-mahasiswi tersebut mempunyai pengaruh
terhadap proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan
pembelajaran. Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor dalam mencapai
keberhasilan pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas maka
penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana besarnya pengaruh status sosial
orang tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2008
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran
tentang status sosial ekonomi orang tua mahasiswa sosiologi angkatan 2008
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar?
b. Bagaimanakah
tingkat prestasi akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Makassar?
c. Seberapa
besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi
akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Makassar?
3.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Makassar.
b. Untuk
mengetahui tingkat prestasi akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2008 Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.
c. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.
4.
Manfaat
Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai berikut:
a. Secara
Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Makassar.
b. Secara
Praktis
Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa
yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut dan sebagai data dasar bagi
perkembangan sistem pendidikan guna terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas.
B. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir,
dan Hipotesis
1.
Teori
Stratifikasi
Dalam masyarakat terdapat sistem
lapisan kelompok-kelompok yang dalam sosiologi dikenal dengan istillah
stratifikasi sosial (social stratification). Pitirim A. Sorokin dalam
Soekanto (2003:228) menyatakan bahwa social stratification adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hirarkis).
Menurut Said Gatara dan Dzulkiah
Said (2007:49), stratifikasi sosial adalah struktur sosial yang memiliki
lapisan-lapisan dalam suatu masyarakat.
Adanya sistem lapisan masyarakat
dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi
ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Yang
bisa menjadi alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi dengan
sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian
keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, mungkin juga harta dalam
batas-batas tertentu. Alasan-alasan yang dipakai berlainan bagi tiap-tiap
masyarakat.
Di dalam uraian tentang teori
lapisan senantiasa dijumpai istilah kelas (social class). Seperti yang
sering terjadi dengan beberapa istilah lain dalam sosiologi, maka istilah
kelas, juga tidak selalu mempunyai arti yang sama. Walaupun pada hakikatnya
mewujudkan sistem kedudukan-kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Penjumlahan
kelas-kelas dalam masyarakat disebut class-system artinya, semua orang
dan keluarga yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh
masyarakat umum. Dengan demikian, maka pengertian kelas adalah paralel dengan
pengertian lapisan tanpa membedakan apakah dasar lapisan itu faktor uang,
tanah, kekuasaan atau dasar lainnya
2.
Teori
Kecerdasan
Ada tujuh kecerdasan yang digagas
oleh Howard Garner yang biasa disebut Multiple Intelligences. Ketujuh
kecerdasan itu adalah: kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial,
kinestetis-jasmani, musikal, interpersonal, dan intrapersonal.
3.
Keadaan
Sosial Ekonomi Orang Tua
Keadaan sosial ekonomi setiap orang
berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang,
dan rendah. Dalam Maftukhah (2007) sosial ekonomi menurut Abdulsyani
(1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang
ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis
rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi, sedangkan menurut Soerjono
Soekanto (2001) sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat
berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan peraulan, prestasinya, dan
hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya.
Keluarga dengan pendapatan cukup
atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan
keperluan lain. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relatif
rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga
dengan keperluan lainnya. Menurut Hamalik dalam Maftukhah (2007) bahwa keadaan
sosial ekonomi yang baik dapat yang menghambat ataupun mendorong dalam belajar.
Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena
kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar. Salah
satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga.
Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap
prestasi belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan
dengan pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orang tua.
4.
Prestasi
Akademik
Prestasi adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun
kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha yang baik
berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan (Qohar, 2000).
Prestasi menyatakan hasil yang telah
diicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan
hati diperoleh dengan jalan keuletan kerja (Nasrun, 2000).
Sobur (2006) dalam Sahputra (2009)
menyatakan bahwa prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan
tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan
tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan
bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan,
dan keterampilan serta pemecahan masalah llangsung dapat diukur atau dinilai
dengan menggunakan tes yang standar.
5.
Kerangka
Pikir
Secara teoritis dikatakan bahwa ada
pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat prestasi akademik
mahasiswa. Secara sederhana dapat terlihat bahwa keluarga yang memiliki status
sosial ekonomi yang tinggi akan mudah memenuhi segala kebutuhan hidupnya,
termasuk dalam kemudahan memperoleh akses-akses yang berhubungan dengan
pendidikan. Sebaliknya, keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah
akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena adanya
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki maka anak mengalami kesulitan dalam
memperoleh pendidikan.
Dalam
penelitian ini diidentifikasikan pengaruh antara status sosial ekonomi orang
tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2008
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar, sebagaimana tergambar dalam
skema di bawah ini:
|
Skema Kerangka Pikir
|
6.
Hipotesis
Berdasarkan pemaparan di atas maka
dapat dirumuskan hipotesis bahwa ada pengaruh antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa sosiologi angkatan 2008
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.
D.
Metode
Penelitian
1.
Populasi dan
Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan
benda-benda yang ada di sekitar kita (Sugiyono, 2009:80).
Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah keseluruhan mahasiswa sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Makassar yang berjumlah 54 mahasiswa yang terdiri dari
18 laki-laki dan 36 perempuan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:81). Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random
sampling. Teknik ini digunakan karena peneliti menganggap populasi dalam
penelitian ini adalah homogen yaitu keseluruhan populasi adalah mahasiswa.
2.
Variabel
Penelitian
Hatch dan Farhady (1981) dalam
Sugiyono (2009:38) mendefinisikan variabel sebagai atribut seseorang, atau
subjek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
objek dengan objek yang lain.
Dalam penelitian ini terdapat 2
(dua) variabel yaitu:
a. Variabel
Independen
Dalam penelitian ini variabel
independen (variabel bebas) adalah kondisi status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa yaitu:
b. Variabel
Dependen
Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel dependen (variabel terikat) adalah prestasi akademik mahasiswa yaitu nilai
Indeks Prestasi Akademik (IPK) mahasiswa sosiologi angkatan 2008 Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Makassar.
3.
Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara
spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2009:202).
Dalam penelitian ini ada dua
instrumen yang digunakan yaitu:
a. Instrumen
yang digunakan untuk mengukur status sosial ekonomi orang tua mahasiswa.
b. Instrumen
yang digunakan untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa.
4.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode
pengumpulan data yang dipakai adalah metode angket. Angket digunakan untuk
mengetahui kondisi sosial ekonomi orang tua mahasiswa dan prestasi akademik
mahasiswa.
5.
Teknik
Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis
data yang dipakai adalah statistik deskriptif untuk memberikan deskriptif atau
gambaran data yang diperoleh. Untuk analisis data ini dilakukan pengumpulan data
dengan menentukan skor responden sesuai penskoran yang ditentukan. Selanjutnya
menjumlahkan skor tersebut. Untuk menentukan skor (deskriptif persentase)
digunakan rumus:
DP = x 100%
Ket:
DP
: Deskriptif persentase
N
: Jumlah seluruh nilai yang diharapkan
n
: Nilai yang diperoleh
Data yang diperoleh dari angket
dianalisis melalui tahapan yaitu:
a. Mengelompokkan
data sesuai dengan jenisnya.
b. Membuat
tabulasi data.
c. Data yang
telah ditabulasikan, diolah dalam bentuk komputerisasi.
Arikunto dalam Maftukhah (2007),
untuk mempermudah analisis data dari angket yang bertingkat maka perlu
diketahui skor yang diperoleh responden dari hasil angket yang diisi. Untuk itu
perlu ditentukan kriteria penskoran sebagai berikut:
a. Untuk
alternatif jawaban a diberi skor 4
b. Untuk
alternatif jawaban b diberi skor 3
c. Untuk
alternatif jawaban c diberi skor 2
d. Untuk
alternatif jawaban d diberi skor 1
Untuk menentukan kriteria penskoran
adanya hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi
akademik mahasiswa digunakan perhitungan sebagai berikut:
a. Persentase
skor maksimal = ( 4 : 4 ) x
100% = 100%
b. Persentase
skor minimal = ( 1
: 4 ) x 100% = 25%
c. Rentang
= 100% - 25%
= 75%
d. Panjang
kelas
interval
= 75% : 4
= 18,75%
Metode yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap
prestasi akademik mahasiswa, data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
regresi sederhana. Mencari persamaan garis regresi digunakan teknik analisis
regresi linear satu variabel dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + bX
Ket:
Y : Variabel
terikat (prestasi akademik)
a :
Konstanta
b :
koefisien regresi variabel X
X : Variabel bebas
(kondisi sosial ekonomi)
6.
Jadwal
Penelitian
|
No.
|
Kegiatan
|
Tahun 2011
|
|||||||||||||||
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
||||||||||||||
|
1.
|
Persiapan
|
x
|
x
|
x
|
|||||||||||||
|
2.
|
Pengumpulan Data
|
x
|
x
|
X
|
x
|
||||||||||||
|
3.
|
Penulisan Laporan Dan Konsultasi
|
x
|
x
|
x
|
X
|
||||||||||||
|
4.
|
Penggandaan
|
x
|
|||||||||||||||
DAFTAR PUSTAKA
Henslin,
James M. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, jilid 1, edisi 6.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nasution, S.
Prof, Dr. 2008. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara.
Said gatara,
A.A, dan Dzulkiah Said, Moh. 2007. Sosiologi Politik, Konsep dan Dinamika
Perkembangan Kajian. Bandung: CV Pustaka Setia.
Soekanto,
Soerjono. 2003. Soosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Sugiyono,
Prof,. Dr. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Undang-undang:
UU RI NO. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 Republik Indonesia.
Internet:
Maftukhah.
2007. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Geografi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun
2006/200, skripsi diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
geografi pada Universitas Nsegeri Semarang, (Online), (digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0152/.../doc.pdf
diakses pada tanggal 1 Januari 2011).
Nasrun.
2000. Prestasi Belajar, (Online), (http://www.prestasi.com/belajarnews/0544/saq/html.,
diakses pada tanggal 14 Januari 2011).
Qohar. 2000.
Prestasi Belajar Akademik, (Online), (http://www.prestasi+akademik-/belajarnews/235/saq/html.,
diakses pada tanggal 14 Januari 2011).
Sahputra,
Naam. 2009. Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa S1
Keperawatan Smester III Kalas Ekstensi PSIK FK USU Medan, skripsi,
(Online), (repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14291/1/09E00579.pdf
diakses pada tanggal)
Setiawan.
2000. Meraih Nilai Akademik Maksimal, (Online), http://www.pend-tinggi.com/nilai098+akademik/html.,
diakses pada tanggal 14 Januari 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar